Jumat, 26 Maret 2010

De dan Kontrak kerja

Sejak sejam yang lalu, Om Andri manager Rendy sibuk membujukku agar tetap melanjutkan kontrak kerjaku dengan Rendy. "Udah deh oom... nggak usah dibujuk-bujuk lagi.. De-nya tuh udah nggak ada mod buat kerja bareng sama Rendy."Kak Shanty mencoba supaya Oom Andri tidak menggangguku lagi. "Iya. Tapi Rendy bergantung banget sama kontrak kerja ini."Oom Andri pun ngotot. "Oom, aku udah gak mau lagi kerja bareng sama Rendy. Dia tuh nyebelin, keras kepala, nggak tau trima kasih. Mungkin kalau dia sendiri yang mau minta maaf sama aku belum tentu aku mau maafin dia. Apa lagi kalau yang minta maaf itu om."setelah aku berkata begitu, Om Andri pun pergi dari rumahku. "Kamu yakin beneran mau mutusin kontrak kerja kamu bareng Rendy?"
Tanya Kak Shanty. "Kak,gue ini nggak pernah plin-plan buat ngambil keputusan. plis deh kak!"Ujarku sambil melangkahkan kaki menuju kamarku.. "Kak Shanty kenapa sih harus ngurusin gue? Kan udah ada Tante Renty buat jadi manager gue!"seruku kesal pada boneka teddyku.

Sabtu, 06 Maret 2010

De dan Cintya

Saat olah raga pagi di taman,aku bertememu dengan Rendy dan Cintya yang sedang berolah raga. "Eh,ada mak ciput yang lagi jalan. Lama banget."ujarku untuk memanas-manasi Cintya. "Whatever!"sahutnya dengan centil. "Eh! Loe sini!"seru Rendy ketika kumenjauh. Karna kukira bukan aku yang dipanggil aku jalan terus. "Belagu banget tuh orang."seru Cintya. "Oh, jadi gue yang loe panggil?"aku berbalik menghampiri mereka. "Jangan mentang-mentang di berita loe jadi pasangan gue, terus loe bisa seenaknya ngatain pacar gue!"serunya marah. "Oh, jadi dia pacar loe? Gue kira kacung loe."ucapku kasar. sebuah tamparan tepat mengenai wajahku. "Jadi loe berani nampar gue? Oke. Fine. We completed the work contrac here."seruku marah meninggalkan mereka. "Hey! Stop! Can not unilaterally!"Rendy mengejarku,karena aku ingin men-stop-kan kontrak kerjaku bersama Rendy yang mamou membuat nama Rendy melambung. "Whatever!"seru berlari.

Selasa, 02 Maret 2010

Ketika Rendy Tersenyum,Ketika De Berubah

Di kota ini, siapa yang tidak mengenal Rendy Albert? Jika ditanya semua pasti tahu. Karena,Rendy Albert atau yang akrab dipanggil Rendy ini adalah seorang artis dan model yang sedang naik daun. Film "Salah Siapa"yang dibintanginya pun booming seketika. Dan, di film itu Rendy digossipkan terserang virus cinlok alias cinta lokasi dengan De Clarissa Virgin atau De. Padahal,yang sebenarnya De dan Rendy adalah musuh bebuyutan sejak SD! Tetapi karena kontrak,De dan Rendy terpaksa harus mengakui kalau mereka memang berpacaran. "Kak De? Memang benar, Kak De pacar Kak Rendy?"tanya Ve, adik De yang berusia 17 tahun. "Kamu denger dari mana?"tanya De yang sedang membaca majalah. "Coba baca majalah Gossip yang baru dateng."Ve menyerahkan majalah Gossip. Halaman demi halaman dibacanya. "Aaah! Kak De ini memang! Langsung baca aja di halaman 7!"seru Ve tidak ingin berlama-lama. "Kalau baca buku haru dihayati!"De terus membaca hingga sampailah di halaman 7. "Oh my God!"seru De melihat isi gossip yang 100% bertolak belakang dengan wawancara kemarin! "Bener kan! kak De ini, gimana sih? Ve itu kan sudah bermimpi ingin jadi pacar Kak Rendy! Kak De jahat!"Ve berlari meninggalkan De. "Nih, majalah emang sengaja ya? Masa aku ngomong A yang nyampai B?"ujar De kesal sambil melempar majalah itu ke meja.

Kamis, 25 Februari 2010

RIndu Pangeran 4

Entah mengapa, setelah jalan-jalan kemarin sore perempuan yang bernama Noni sering banget ngapel ke tempat Andy. Akankah aku cemburu? Oh no! Aku baru mau pacaran setelah 17 tahun! Hal tak terduga pun terjadi. Tiba-tiba Noni menyatakan perasaannya terhadap Andy, didepan mataku. "Andy? Noni?"tanyaku di depan taman setelah mendengar pernyataan Noni. "Belia?"serentak mereka berdua berdiri. "sori, aku ganggu."Aku berlari pergi. "Belia!"seru Andy, mengejarku. "Kamu jangan salah paham dulu! Aku tidak suka dengan Noni!"ujarnya menarik tanganku. "Emang aku tanya?"tepisku. "Ya,tidak. Aku cuma mau bilang 'Aku suka kamu."kata-kata itu semakin membuatku terkejut. "Permisi."seseorang tiba-tiba menepuk pundakku. "Kak Wisnu?"heran banget nih aku. "Aku cuma mau kasih selamat sama kamu. Selamat suda menjadi anggota osis."ujar Kak Wisnu menyerahkan setangkai mawar. Masa, kayak gini aja aku diselametin? "Hai?"Yudha muncul dari balik tubuh Cindy. "Yudha? Cindy?"tanyaku heran. Ada apa sih? "Aku pengen kamu jadi cewekku."Yudha, Kak Wisnu, dan Andy mengatakan itu bersama-sama. aku harus pilih siapa? Pangeran mana yang harus kupilih?


~TAMAT~

Jumat, 19 Februari 2010

Boneka Tedy dan Rindu Pangeran3

Kenapa sih, kok aku harus sebel kalau Mona dapet kado dari Kak Wisnu? Aku juga heran, kok Candy kayaknya nggak suka kalau aku deket sama Kak Wisnu. Apa semua perasaanku aja ya? Biarkanlah... Eh! Ada cowok ganteng tuh! Hehehehe... Cewek yang polos kayak aku gini bisa suka juga ya sama cowok ganteng! "Mama! Aku main ke rumah mbak Shinta ya!"pamitku kepada mama dan menuju rumah mbak Shinta dimana cowok ganteng itu berada. "Permisi!"aku mengetuk pintu sekeras mungkin. "Ada apa,Bel?"tanya mbak Shinta yang membukakan pintu. "Ini mbak, Belia mau main nggak papa?"tanyaku pada mbak Shinta. "Ya, enggak apa-apa."jawab mbak Shinta sambil membukakan pintu lebar-lebar. "Eh,mbak. Siapa sih,cowok yang dateng ke rumah mbak Shinta?"tanyaku sambli meminum jus jeruk yang disediakan. "Dia namanya Andi. Sepupunya aku."mbak Shinta duduk di sampingku. "Dia bakalan tinggal di sini."tambahnya. Wah... senengnya punya tetangga ganteng! "Katanya, Aryni tetangga sebelah sepupunya juga tinggal di sini lho!"Mbak Shinta membuka jendla yang menghadap ke rumah Aryni. "O, ya?" tiba-tiba, Andy turun dari kamarnya di lantai 3. "Kalau nggak salah namanya Noni."Mbak Shinta menambahkan dan terus menambahkan. "Hai!"sapa Andy. "Hai juga."Gila! super ganteng nih orang! "Nama kamu siapa? Aku Andy."dia mengulurkan tangannya. "Aku Belia. Tetangga yang rumahnya depan rumahmu."Duh! Aku ngomong hal yang nggak penting! "Oh.. Berarti, kamu adiknya Mas Jingga yang jutek itu ya?"HAh? Kak Jingga dibilang jutek?! Setuju! Akhirnya ada juga orang yang bilang Kak Jingga jutek! "Eh, iya. Tapi aku nggak jutek kayak kakakku lho."Aku mending berhati-hati dalam bicara sama cowok satu ini. "Iya. Kamu kelihatanya baik. Kita keliling kompleks yuk!"ajaknya. Spontan banget sih nih orang.Baru ketemu juga! "Eh, iya."aku tergagap banget. Gimana ya, kisah seru di balik ttangga baru ini? Akankah senang atau sedih?

Rabu, 17 Februari 2010

Boneka Teddy dan Rindu Pangeran2

"Hai Kak! Ngapain ke sini?"tanyaku menyapa. "Ini, mau nitip kado buat Clara."Kak Wisnu menyerahkan bungkusan merah muda kepadaku. "Buat kak Clara?"tanyaku heran. "Iya. Dia kan ultah hari ini."Jawab kak Wisnu. "Iya,ya."aku lupa bahwa, Kakak sepupuku Clara ber-ul-tah. "Eh,Iya. Sekalian, kasihin ini ke Mona ya."Kak Wisnu menyerahkan setankai mawar merah. "Lho, kan Mona enggak ul-tah,kak?"tanyaku menerima mawar itu. "Ya, emang kalau mau ngasih bunga harus ul-tah dulu ya?"tanya Kak Wisnu balik. "Ya, enggak juga sih."jawabku. "Belia! Udah belum?"tanya Kak Jingga yang belum mengerti akan kehadiran Kak Wisnu ke rumah. "Iya!Iya!"seruku. "Udah ya Kak Wisnu. Lebih baik Kak Wisnu pulang sekarang. Nanti, mawar sama kadonya aku kasih ke tempat tujuan dengan selamat tanpa aku korupsi kok! Udah ya!"aku langsung menutup pintu. "Gimana Bel?"tanya Ayu. "Gimana apanya?"tanyaku balik. "Yang barusan!"tanya sekaligus teriak Ayu. "Yang barusan yang mana?"tanyaku lagi. "yang kak Wisnu itu lho!"Ayu menanggapi dengan pertanyaanya lagi. "Udah gak usah banyak tanya."jawabku menuju kamar Mona, adik perempuanku yang berumur satu tahun dibawahku. "Belia kita balik ya!"Ayu berpamitan. kedua temanku pun pulang. "mona!"seruku sambil menggedor pintu dengan keras. "Ada apa sih kak?"tanya Mona yang baru aja tidur siang. "Nih!"aku melemparkan bunga padanya. "Dari siapa kak?"tanya Mona lagi. "Kak Wisnu!"aku pun menutup pintu kamar dengan keras.

Sabtu, 23 Januari 2010

Boneka Teddy dan Rindu Pangeran

Seminggu ini sudah 5 pesan romantis ada di rumah dan kamarku. "Orang iseng kali Bel."Cindy menenangkan. "Iya, kali ye... habisnya... seminggu aja udah 5 kali. apa nggak bosen tuh?"tanyaku plus keluhku. "Fansmu paling!"Ayu ikut menimpali. "Fansmu itu kan banyak. ya mungkin tho Bel..."Ayu dengan sikap keputri keratonnya itu duduk di sebelahku. "emangnya siapa aja fansku?"aku nggak ngerasa punya fans. "Ada Yudha, juga ada Fandhi."Ayu menatap kedua jarinya. "Juga kak Wisnu." dari mana Cindy tahu tentang Kak Wisnu? "Kok nama Kak Wisnu di bawa-bawa sih?"tanyaku. "terus apa hubungannya sama kak Wisnu?"tanyaku dengan sedikit marah. "Habisnya, kita itu sering lihat kamu dekat dengan kak Wisnu. Iya tho? ngaku aja deh Bel.."Ayu semangat banget ngomongin kak Wisnu. "Hello? ada apa sih dengan kalian ini? emangnya kak Wisnu itu siapa? cuma kakak kelas kan?"tanyaku membuka majalah yang tergeletak di meja. "Hei! ini kan?"aku terkejut melihat seorang model di majalah itu. "kak Wisnu."jawab Cindy. "Oh tidak!"seruku melempar majalah itu. "ini bencana besar!"aku bergidik ngeri. "Kenapa?"tanya Ayu dan Cindy berbarengan. "Kalian tahu kalau Jodie, guru bahasa Inggris kita?"tanyaku kepada 2 temanku yang pasti tahu guru baha Inggris. "Iya."jawab mereka penasaran dnegan kalian berikutnya yang akan keluar dari mulutku. "Dia tantenya Gaby!"seruku. "Hah?"2 temanku itu terkejut. "So?"seru kak Jingga, kakak Laki-laki pertamaku. "Kayaknya ada ribut-ribut di luar rumah deh!"Ayu menengok ke jendela. "Aduh, kak Jingga buat masalah apa lagi nih?"aku membuka pintu kamarku dengan hati-hati. "Belia! ada Kak Wisnu di depan rumah!"Cindy menarikku melihat ke jendela. "Ada apa tuh orang ke sini?" batinku. "Gawat!"